praptiwy

di sini kita dapat berbagi cerita, informasi dan pengalaman .

Blogger Templates by Blogcrowds

legenda BANYUWANGI

Senin, 29 November 2010
Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. “Pagi hari ini aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu,” kata Raden Banterang kepada para abdinya. Setelah peralatan berburu siap, Raden Banterang disertai beberapa pengiringnya berangkat ke hutan. Ketika Raden Banterang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di depannya. Ia segera mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan. Ia terpisah dengan para pengiringnya.

“Kemana seekor kijang tadi?”, kata Raden Banterang, ketika kehilangan jejak buruannya. “Akan ku cari terus sampai dapat,” tekadnya. Raden Banterang menerobos semak belukar dan pepohonan hutan. Namun, binatang buruan itu tidak ditemukan. Ia tiba di sebuah sungai yang sangat bening airnya. “Hem, segar nian air sungai ini,” Raden Banterang minum air sungai itu, sampai merasa hilang dahaganya. Setelah itu, ia meninggalkan sungai. Namun baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba dikejutkan kedatangan seorang gadis cantik jelita.

“Ha? Seorang gadis cantik jelita? Benarkah ia seorang manusia? Jangan-jangan setan penunggu hutan,” gumam Raden Banterang bertanya-tanya. Raden Banterang memberanikan diri mendekati gadis cantik itu. “Kau manusia atau penunggu hutan?” sapa Raden Banterang. “Saya manusia,” jawab gadis itu sambil tersenyum. Raden Banterang pun memperkenalkan dirinya. Gadis cantik itu menyambutnya. “Nama saya Surati berasal dari kerajaan Klungkung”. “Saya berada di tempat ini karena menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan,” Jelasnya. Mendengar ucapan gadis itu, Raden Banterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana. Tak lama kemudian mereka menikah membangun keluarga bahagia.

Pada suatu hari, puteri Raja Klungkung berjalan-jalan sendirian ke luar istana. “Surati! Surati!”, panggil seorang laki-laki yang berpakaian compang-camping. Setelah mengamati wajah lelaki itu, ia baru sadar bahwa yang berada di depannya adalah kakak kandungnya bernama Rupaksa. Maksud kedatangan Rupaksa adalah untuk mengajak adiknya untuk membalas dendam, karena Raden Banterang telah membunuh ayahandanya. Surati menceritakan bahwa ia mau diperistri Raden Banterang karena telah berhutang budi. Dengan begitu, Surati tidak mau membantu ajakan kakak kandungnya. Rupaksa marah mendengar jawaban adiknya. Namun, ia sempat memberikan sebuah kenangan berupa ikat kepala kepada Surati. “Ikat kepala ini harus kau simpan di bawah tempat tidurmu,” pesan Rupaksa.

Pertemuan Surati dengan kakak kandungnya tidak diketahui oleh Raden Banterang, dikarenakan Raden Banterang sedang berburu di hutan. Tatkala Raden Banterang berada di tengah hutan, tiba-tiba pandangan matanya dikejutkan oleh kedatangan seorang lelaki berpakaian compang-camping. “Tuangku, Raden Banterang. Keselamatan Tuan terancam bahaya yang direncanakan oleh istri tuan sendiri,” kata lelaki itu. “Tuan bisa melihat buktinya, dengan melihat sebuah ikat kepala yang diletakkan di bawah tempat peraduannya. Ikat kepala itu milik lelaki yang dimintai tolong untuk membunuh Tuan,” jelasnya. Setelah mengucapkan kata-kata itu, lelaki berpakaian compang-camping itu hilang secara misterius. Terkejutlah Raden Banterang mendengar laporan lelaki misterius itu. Ia pun segera pulang ke istana. Setelah tiba di istana, Raden Banterang langsung menuju ke peraaduan istrinya. Dicarinya ikat kepala yang telah diceritakan oleh lelaki berpakaian compang-camping yang telah menemui di hutan. “Ha! Benar kata lelaki itu! Ikat kepala ini sebagai bukti! Kau merencanakan mau membunuhku dengan minta tolong kepada pemilik ikat kepala ini!” tuduh Raden Banterang kepada istrinya. “ Begitukah balasanmu padaku?” tandas Raden Banterang.”Jangan asal tuduh. Adinda sama sekali tidak bermaksud membunuh Kakanda, apalagi minta tolong kepada seorang lelaki!” jawab Surati. Namun Raden Banterang tetap pada pendiriannya, bahwa istrinya yang pernah ditolong itu akan membahayakan hidupnya. Nah, sebelum nyawanya terancam, Raden Banterang lebih dahulu ingin mencelakakan istrinya. Raden Banterang berniat menenggelamkan istrinya di sebuah sungai. Setelah tiba di sungai, Raden Banterang menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki compang-camping ketika berburu di hutan. Sang istri pun menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki berpakaian compang-camping seperti yang dijelaskan suaminya. “Lelaki itu adalah kakak kandung Adinda. Dialah yang memberi sebuah ikat kepala kepada Adinda,” Surati menjelaskan kembali, agar Raden Banterang luluh hatinya. Namun, Raden Banterang tetap percaya bahwa istrinya akan mencelakakan dirinya. “Kakanda suamiku! Bukalah hati dan perasaan Kakanda! Adinda rela mati demi keselamatan Kakanda. Tetapi berilah kesempatan kepada Adinda untuk menceritakan perihal pertemuan Adinda dengan kakak kandung Adinda bernama Rupaksa,” ucap Surati mengingatkan.

“Kakak Adindalah yang akan membunuh kakanda! Adinda diminati bantuan, tetapi Adinda tolah!”. Mendengar hal tersebut , hati Raden Banterang tidak cair bahkan menganggap istrinya berbohong.. “Kakanda ! Jika air sungai ini menjadi bening dan harum baunya, berarti Adinda tidak bersalah! Tetapi, jika tetap keruh dan bau busuk, berarti Adinda bersalah!” seru Surati. Raden Banterang menganggap ucapan istrinya itu mengada-ada. Maka, Raden Banterang segera menghunus keris yang terselip di pinggangnya. Bersamaan itu pula, Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang.

Tidak berapa lama, terjadi sebuah keajaiban. Bau nan harum merebak di sekitar sungai. Melihat kejadian itu, Raden Banterang berseru dengan suara gemetar. “Istriku tidak berdosa! Air kali ini harum baunya!” Betapa menyesalnya Raden Banterang. Ia meratapi kematian istrinya, dan menyesali kebodohannya. Namun sudah terlambat.

Sejak itu, sungai menjadi harum baunya. Dalam bahasa Jawa disebut Banyuwangi. Banyu artinya air dan wangi artinya harum. Nama Banyuwangi kemudian menjadi nama kota Banyuwangi.

Sumber: e-smartschool.com yang diambil dari elexmedia

dongeng Si KANCIL

Suatu hari Si Kancil, binatang yang katanya cerdik itu, sedang berjalan-jalan di pinggir hutan. Dia hanya ingin mencari udara segar, melihat matahari yang cerah bersinar. Di dalam hutan terlalu gelap, karena pohon-pohon sangat lebat dan tajuknya menutupi lantai hutan. Dia ingin berjemur di bawah terik matahari. Di situ ada sungai besar yang airnya dalam sekali. Setelah sekian lama berjemur, Si Kancil merasa bahwa ada yang berbunyi di perutnya,..krucuk...krucuk...krucuk. Wah, rupanya perutnya sudah lapar. Dia membayangkan betapa enaknya kalau ada makanan kesukaannya, ketimun. Namun kebun ketimun ada di seberang sungai, bagaimana cara menyeberanginya ya? Dia berfikir sejenak. Tiba-tiba dia meloncat kegirangan, dan berteriak: "Buaya....buaya.... ayo keluar..... Aku punya makanan untukmu...!!" Begitu Kancil berteriak kepada buaya-buaya yang banyak tinggal di sugai yang dalam itu.

Sekali lagi Kancil berteriak, "Buaya...buaya... ayo keluar... mau daging segar nggak?"

Tak lama kemudian, seekor buaya muncul dari dalam air, "Huaahhh... siapa yang teriak-teriak siang-siang begini.. mengganggu tidurku saja." "Hei Kancil, diam kau.. kalau tidak aku makan nanti kamu." Kata buaya kedua yang juga muncul.

"Wah.... bagus kalian mau keluar, mana yang lain?" kata Kancil kemudian. "Kalau cuma dua ekor masih sisa banyak nanti makanan ini. Ayo keluar semuaaa...!" Kancil berteriak lagi.
"Ada apa Kancil sebenarnya, ayo cepat katakan," kata buaya.
"Begini, maaf kalau aku mengganggu tidurmu, tapi aku akan bagi-bagi daging segar buat buaya-buaya di sungai ini," makanya harus keluar semua.

Mendengar bahwa mereka akan dibagikan daging segar, buaya-buaya itu segera memanggil teman-temannya untuk keluar semua. "Hei, teman-teman semua, mau makan gratis nggak? Ayo kita keluaaaar....!" buaya pemimpin berteriak memberikan komando. Tak berapa lama, bermunculanlah buaya-buaya dari dalam air.

"Nah, sekarang aku harus menghitung dulu ada berapa buaya yang datang, ayo kalian para buaya pada baris berjajar hingga ke tepi sungai di sebelah sana," "Nanti aku akan menghitung satu persatu." Si Kancil dan Buaya
PDF Print E-mail

Suatu hari Si Kancil, binatang yang katanya cerdik itu, sedang berjalan-jalan di pinggir hutan. Dia hanya ingin mencari udara segar, melihat matahari yang cerah bersinar. Di dalam hutan terlalu gelap, karena pohon-pohon sangat lebat dan tajuknya menutupi lantai hutan. Dia ingin berjemur di bawah terik matahari. Di situ ada sungai besar yang airnya dalam sekali. Setelah sekian lama berjemur, Si Kancil merasa bahwa ada yang berbunyi di perutnya,..krucuk...krucuk...krucuk. Wah, rupanya perutnya sudah lapar. Dia membayangkan betapa enaknya kalau ada makanan kesukaannya, ketimun. Namun kebun ketimun ada di seberang sungai, bagaimana cara menyeberanginya ya? Dia berfikir sejenak. Tiba-tiba dia meloncat kegirangan, dan berteriak: "Buaya....buaya.... ayo keluar..... Aku punya makanan untukmu...!!" Begitu Kancil berteriak kepada buaya-buaya yang banyak tinggal di sugai yang dalam itu.

Sekali lagi Kancil berteriak, "Buaya...buaya... ayo keluar... mau daging segar nggak?"

Tak lama kemudian, seekor buaya muncul dari dalam air, "Huaahhh... siapa yang teriak-teriak siang-siang begini.. mengganggu tidurku saja." "Hei Kancil, diam kau.. kalau tidak aku makan nanti kamu." Kata buaya kedua yang juga muncul.

"Wah.... bagus kalian mau keluar, mana yang lain?" kata Kancil kemudian. "Kalau cuma dua ekor masih sisa banyak nanti makanan ini. Ayo keluar semuaaa...!" Kancil berteriak lagi.
"Ada apa Kancil sebenarnya, ayo cepat katakan," kata buaya.
"Begini, maaf kalau aku mengganggu tidurmu, tapi aku akan bagi-bagi daging segar buat buaya-buaya di sungai ini," makanya harus keluar semua.

Mendengar bahwa mereka akan dibagikan daging segar, buaya-buaya itu segera memanggil teman-temannya untuk keluar semua. "Hei, teman-teman semua, mau makan gratis nggak? Ayo kita keluaaaar....!" buaya pemimpin berteriak memberikan komando. Tak berapa lama, bermunculanlah buaya-buaya dari dalam air.

"Nah, sekarang aku harus menghitung dulu ada berapa buaya yang datang, ayo kalian para buaya pada baris berjajar hingga ke tepi sungai di sebelah sana," "Nanti aku akan menghitung satu persatu."

Dampak Pemanasan Global terhadap Kesehatan

Minggu, 28 November 2010
Pemanasan global akan mempengaruhi perubahan lingkungan seperti: perubahan cuaca dan lautan, pergeseran ekosistem dan degradasi lingkungan.

Perubahan cuaca dan lautan
apat berupa peningkatan temperatur secara global (panas) yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian, terutama pada orang tua, anak-anak dan penyakit kronis. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.

Pergeseran ekosistem
dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Mengapa hal ini bisa terjadi? Kita ambil contoh meningkatnya kejadian Demam Berdarah. Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit ini memiliki pola hidup dan berkembang biak pada daerah panas. Hal itulah yang menyebabkan penyakit ini banyak berkembang di daerah perkotaan yang panas dibandingkan dengan daerah pegunungan yang dingin. Namun dengan terjadinya Global Warming, dimana terjadi pemanasan secara global, maka daerah pegunungan pun mulai meningkat suhunya sehingga memberikan ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak.

Degradasi Lingkungan
yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.

artikel sampah organik

Minggu, 07 November 2010
Sampah Organik adalah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar.[1]Organik adalah proses yang kokoh dan relatif cepat, maka tanda apa yang kita punya untuk menyatakan bahwa bahan-bahan pokok kehidupan, sebutlah molekul organik, dan planet-planet sejenis, ada juga di suatu tempat di jagad raya? sekali lagi beberapa penemuan baru memberikan rasa optimis yang cukup penting.[2] Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos).[3]Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia.[4] Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani.[5] Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik.[5]
Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.[6]

Sampah organik sendiri dibagi menjadi :[6]

* Sampah organik basah.
Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
* Sampah organik kering.
Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.

2. Prinsip Pengolahan Sampah

Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah.[7] Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:[7]

* Mengurangi (bahasa Inggris: reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
* Menggunakan kembali (bahasa Inggris: reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang (bahasa Inggris: disposable).
* Mendaur ulang (bahasa Inggris: recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
* Mengganti (bahasa Inggris: replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.


Jangan sampai sampah menjadi gunung buatan baru
3. Cara Mengolah Sampah Organik Menjadi Kompos

Pengomposan sampah kota umumnya sama saja seperti pengomposan bahan baku lainnya.[8] Hanya yang patut dipikirkan adalah jumlah bahan organik kering yang digunakan dalam pencampuran bahan baku proses pengomposan.[8]Pengomposan secara sederhana bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut.[3]
3. 1. Pengomposan Menggunakan Drum Plastik

Pengomposan menggunakan drum plastik sangat cocok diterapkan untuk mengolah sampah rumah tangga.
3. 1. 1. Bahan Dan Peralatan Yang Digunakan

1. Ember atau drum plastik yang telah dimodifikasi (dibuat berlubang) dengan kapasitas minimum 100 kg.
2. Bioaktivator cair (metode aerob) atau bioaktivator padat (metode anaerob).
3. Bahan baku sampah organik (hindari daging, tulang, duri ikan, sisa makanan berlemak, susu, kotoran anjing, kucing, dan babi).

3. 1. 2. Cara Membuat

1. Cacah bahan baku hingga berukuran 2-5 cm.
2. Taburkan bioktivator OrgaDec 0,5% ke atas bahan baku, aduk hingga tercampur rata.
3. Siram dengan air hingga diperoleh kelembapan yang diinginkan (50-60%), langsung masukkan ke dalam drum plastik.
4. Inkubasi selama 1-2 minggu, tergantung dari bahan bakunya.
5. Pada hari ketiga atau hari kedelapan perlu dilakukan pengadukan atau pembalikkan secara manual agar aerasi di dalam drum berlangsung baik.

3. 2. Proses Pembuatan Kompos Aktif Ekspres (24 jam) [rujukan?]
3. 2. 1. Bahan

1. Jerami kering, daun-daun kering, sekam, serbuk gergaji, atau bahan organik apa saja yang dapat difermentasi (20 bagian).
2. Kompos yang sudah jadi (2 bagian).
3. Dedak 1 bagian.
4. Dectro disesuaikan dengan dosis (5 sendok makan).
5. Air disesuaikan dengan dosis (20 liter).

3. 2. 2. Cara Membuat

1. Cacah atu giling bahan baku kompos hingga agak halus, lalu campurkan dengan dedak dan kompos yang sudah jadi.
2. Larutkan Dectro ke dalam air.
3. Siramkan secara merata larutan Dectro ke dalam campuran bahan baku sampai kadar airnya mencapai 45-50%.
4. Tumpuk campuran bahan baku tersebut di atas ubin yang kering dengan ketinggian 30-35 cm, lalu tutup menggunakan karung goni.
5. Pertahankan temperatur 40-600 C.
6. Setelah 24 jam, kompos aktif ekspres selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

4. Macam-Macam Kompos [rujukan?]

1. Kompos Praktis I.[9]
2. Kompos Praktis II.
3. Kompos Praktis III.
4. Kompos Sampah Rumah Tangga.
5. Kompos Tinja.
6. Kompos BIPIK.


Tempatkanlah sampah pada tempatnya
5. Kelebihan Mengolah Sampah Organik

Berikut ini beberapa manfaat pembuatan kompos menggunakan sampah rumah tangga.[10]

* Mampu menyediakan pupuk organik yang murah dan ramah lingkungan.
* mengurangi tumpukan sampah organik yang berserakan di sekitar tempat tinggal.
* Membantu pengelolaan sampah secara dini dan cepat.
* Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA).
* Mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
* Menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa bau, selokan macet, banjir, tanah longsor, serta penyakit yang ditularkan oleh serangga dan binatang pengerat.

6. Kekurangan Mengolah Sampah Organik [rujukan?]

Setelah menjadi pupuk kompos, pupuk siap untuk digunakan sebagai penyubur tanah.[11] Adapun kekurangan pupuk kompos adalah unsur hara relatif lama diserap tumbuhan, pembuatannya lama, dan sulit dibuat dalam skala besar.[11] Oleh karena itu untuk mendukung peningkatan hasil-hasil pertanian diperlukan pupuk buatan.[11]
7. Referensi

1. Basriyanto, "Memanen Sampah", Kanisius, 9792116680, 9789792116687.
2. "Fisika Startrek", Kepustakaan Populer Gramedia, 9799023564, 9789799023568.
3. ^ Sofian, "Sukses Membuat Kompos dari Sampah", AgroMedia, 9790060165, 9789790060166.
4. Singgih Sastradiharja, "Menanam buah organik", Ganeca Exact, 9791211566, 9789791211567.
5. ^ HR. Sudrajat, "Mengelola Sampah Kota", Niaga Swadaya, 979002021X, 9789790020214.
6. ^ Setyo Purwendro, "Mengolah Sampah u/ Pupuk & Pestisida", Niaga Swadaya, 9790020112, 9789790020115.
7. ^ Moch Nurhasim, Pusat Penelitian Politik (Indonesia), "Studi kebijakan pertahanan: evaluasi pelaksanaan darurat militer dan sipil di Aceh, 2003-2005 : fokus, evaluasi pelaksanaan darurat militer di Aceh, 2003-2004", TransMedia, 2006, 9797990257, 9789797990251.
8. ^ Willyan Djaja, "Langkah Jitu Membuat Kompos dari Kotoran Ternak & Sampah", AgroMedia, 979006151X, 9789790061514.
9. L. Murbandono HS, "Membuat Kompos (Baru)", Niaga Swadaya, 9794895407, 9789794895405.
10. Teti Suryati, "Bijak dan Cerdas Mengolah Sampah", AgroMedia, 9790062184, 9789790062184.
11. ^ Tim Matrix Media Literata, "Si Teman : Biologi SMP VII", Grasindo, 9797598160, 9789797598167.

Daftar kategori: Artikel yang membutuhkan perubahan gaya penulisan, Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan, Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan Mei 2010, Kebersihan, Sampah
Artikel "Sampah Organik" adalah bagian dari ensiklopedia Wikipedia. Lisensi dengan aturan-aturan Creative Commons Attribution/Share-Alike License.

* "Sampah Organik" di situs Wikipedia.
* Versi terdahulu
* Diskusi
* Sunting halaman ini

terakhir diubah: 2010-05-08 20:32:05
Halaman Utama
Wapedia: Wikipedia untuk ponsel

cerpen g' jelas

Senin, 01 November 2010
“Pagi hari, di kediaman keluarga darmawan…..
“Ya….. masa Dinda ke skul harus naik angkot sich, Bun?”
”Hari ini Pak Kosim nggak bisa ngantar. Karena anak nya lagi sakit, dan semalam dia izin pulang. Udah,  sekali-kali kamu berangkat naik angkot, napa? Buruan sana berangkat, ntar kamu telat lho!!!”
”Ya udah dech….Dinda pergi dulu ya, Bun!”
Hari ini adalah hari yang menjengkelkan bagi Dinda. Karena supirnya harus nemani anaknya di rumah sakit. Alhasil dia harus berangkat ke skul naik angkot.
”Duh Bunda ne, kenapa nggak nyari orang lain sich buat nganterin aku, terpaksa dech aku naik angkot. Mana panas lagi.”
Saat dia lagi sibuk mengoceh, tiba-tiba muncul cowok yang cakep banget duduk tepat di sebelah Dinda. Dan jantung Dinda hampir aja copot saat tu cowok senyum dengannya.
Dinda ngerasaain perasaan yang lega dan semua kekesalannya hilang seketika. Karena senyum cowok itu sangat manis, apalagi ditambah dengan sorot matanya yang teduh banget, yang dapat menutupi rasa sakit yang udah lama tertahankan olehnya.
Seharian ini kerja Dinda hanya senyum-senyum sendiri, bundanya aja malah nganggap kalo Dinda kesambet setan halte bus.
”Duh….tu cowok manis banget ya…… saat gue liat mukanya, gue ngerasa kalo beban gue naik bus itu musnah semua. Sapa ya nama tu cowok? Rasanya gue pengen banget kenalan ama tu cowok. Py gue malu. Hm…. gue kasih  nama “Teduh” aja dech… Coz matanya tu teduh banget. And mulai besok gue bakalan naik bus dech… coz gue pengen ngeliat muka tu cowo lagi” pikir Dinda yang masih nggak berhenti memikirkan cowok tadi, dan akhirnya dia tidur sambil berharap bisa menemukan cowok itu di mimpi indahnya.
Paginya….
“Bun, Dinda pergi skul dulu ya…!!!” pamit Dinda sambil mencium pipi bundanya
“Lho Din, kamu nggak nunggu Pak Kosim dulu?”
”Nggaklah Bun, hari ini Dinda pengen naik bus aja….da Bunda,” ucap Dinda sambil berlari meninggalkan rumahnya.
Sesampainya di halte bus…..
”Duh si teduh mana ya? Kok belom datang sich?” batin Dinda gelisah karena sang pujaan hati belum juga menampakkan batang hidungnya.
Tapi baru saja Dinda gelisah dengan pertanyaan yang ada di hatinya, tiba-tiba muncul seorang cowok yang bermata teduh. Cowok itu tersenyum dan menyapa Dinda.
”Hei….. Kamu baru naik bus ya?” sapa cowok itu yang berhasil membuat Dinda terpaku.
”Lho koq diam?”
”Eh….sorry…. tadi kamu bicara apa?”
”Aku tanya, kamu baru naik bus ya? Soalnya aku baru ngeliat kamu semalam”.
”Ha…, oh iya…..nam…..” belum Dinda menyelesaikan pertanyaannya, tiba-tiba bus yang menuju ke sekolah Dinda datang.
”Eh… tu bus kamu udah datang”.
”Oh iya….hm… aku berangkat duluan ya…,” pamit Dinda yang dibalas dengan senyuman teduh itu lagi. Dan rasanya langkah Dinda berat banget buat ninggalin ”teduh” nya itu.
***
Sudah sebulan Dinda bertemu dengan cowok pujaan hatinya itu. Tapi nggak pernah sekalipun dia berani berkenalan dengan ”teduh”. Jangankan berkenalan, menyapa saja dia tak berani. Sampai akhirnya suatu hari Dinda memberanikan diri untuk berkenalan dengan ”teduh” hari ini. Tapi orang yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang. Dan Dinda nggak sadar kalo itu adalah pertemuan terakhir dengan ”teduh” nya itu.
***
Seminggu sudah Dinda menanti sang pujaan hati, tapi ”teduh” tak kunjung datang. Dan seminggu pula Dinda melewati hari-harinya dengan tidak bersemangat. Berbeda saat dia baru bertemu dengan ”teduh”.
Suatu pagi, saat ia menunggu bus untuk terakhir kalinya. Kursi yang biasa di duduki ”teduh” sudah di duduki oleh seseorang. Tapi seseorang itu bukan teduh melainkan wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya dan mukanya juga sangat mirip dengan seseorang yang sangat dirindukan Dinda. Tapi dari raut mukanya, tampak sekali kalo beliau sedang bersedih. Tiba-tiba ibu itu menyapa Dinda dengan ramah:
” Lagi nunggu bis ya, Dek?” sapanya ramah
”Iya Bu….”
”Kalo anak saya masih hidup, dia mungkin duduk di sini dan nungguin bus juga kayak kamu!”
”Lho….memangnya anak ibu kemana?”
”Anak saya udah nggak ada lagi. Dia udah pergi jauh dan nggak akan pernah kembali lagi”.
”Maksud Ibu dia pindah ke luar kota ya?”
“Bukan nak, dia udah meninggal dunia”.
”Oh…maaf ya Bu….”
”Nggak apa-apa koq dek….. dia tu punya mata yang teduh sekali, setiap orang yang melihatnya pasti bakal tenang dan lega.”
”Sayang ya Bu, sayang saya tak bisa melihat mukanya. Tapi dari cerita ibu, saya ngerasa dia mirip banget ama seseorang.”
”Hm…..kebetulan saya selalu membawa fotonya.” jawab ibu itu sambil menyerahkan foto anaknya.
”Oh ya…. sebelumnya ibu ingin minta tolong sama kamu, bisa nggak kamu membantu ibu?”
”Apa yang bisa saya bantu Bu?”
”Di belakang foto itu, anak saya menuliskan surat terakhirnya. Dan dia berpesan agar surat itu diberikan kepada seorang cewek yang bernama Dinda. Kalo adek kenal, saya minta tolong sekali supaya adik bisa menyampaikannya kepada Dinda.” pesan terakhir ibu itu dan langsung meninggalkan Dinda dengan perasaan binggung dan deg-deg-an, karena ia takut kalo cowok itu ternyata……….
”Halo Dinda….mungkin kamu bertanya-tanya mengapa aku tahu namamu…. itu  karena aku sengaja melihat namamu….. Andai saja aku masih hidup, ingin rasanya aku berkenalan denganmu. Ingin rasanya aku lebih dekat denganmu, tapi aku tak berdaya menahan sakitnya kepalaku ini. Sekarang aku percaya dengan cinta pada pandangan pertama, karena aku ngerasa aku sudah jatuh cinta padamu saat pertama kali kita bertemu. Tapi aku ngggak punya keberanian buat ngungkapinnya.
Karena kita belum saling kenal, tapi sekarang aku lega, karena sebelum aku meninggal, aku bisa mengungkapkan perasaan ku ini, walaupun hanya lewat sepucuk surat. Dan sekarang aku bisa meninggalkan dunia ini tanpa beban memendam perasaan ini lagi. Terima kasih karena kamu bisa mengajari aku tentang rasanya jatuh cinta. Dan menambahkan semangatku untuk hidup lebih lama.
Dariku Reza”.
Saat melihat foto dan membaca surat itu, air mata Dinda tak dapat di tahan lagi. Ia merasa lemas saat melihat sosok pria yang memiliki mata teduh itu. Sepasang mata yang membuatnya menanti selama sebulan. Membuatnya rela panas-panasan menunggu angkot, dan membuatnya selalu bersemangat melewati hari. Lalu dinda membaca surat terakhir dari teduh
Sekarang sosok itu hanya dapat tersenyum abadi, tapi tak dapat disentuh dan diajak berbicara. Dan sekarang dinda hanya bisa menangis dan menyesali kepergian ”teduh” bersama dengan rasa cintanya yang tak kan bisa tersampaikan selamanya.

cerpen

Minggu 11 Juni 2006/ 15:00 wib
“Emang gimana awalnya, loe ceritain deh dari awal” Dino penasaran dengan cerita Luna yang mulai hari ini harus tereliminasi dan dipensiunkan dari sekolahnya.
“Tau gue juga, masak cuma gara-gara tidur doang” sungut Luna.
“Lah….masak cuma gara-gara tidur doang ? yang jelas dong”
“Gini ceritanya………”Luna mulai bercerita.

Skul 9 Juni 2006/ 08:00 wib
Gasi tak terlihat seperti dulu, tak seperti waktu pertama kali menatapnya. Ini untuk fisiknya, rambutnya yang seakrang tertata rapi, giginya yang putih dengan gingsul, matanya yang selalu bercahaya, penuh harapan, dan hidungnya yang pesek, masih memperlihatkan wajahnya yang berkelas dan tampan. Darah dusun ibunya masih sangat terasa, sangat terlihat dari matanya yang dari dulu, masih terlihat sedikit besar.
Sahabatnya banyak yang kaget dengan perubahan dari style-nya Gasi yang sangat mencolok. Dia bukan lagi Gasi yang dulu, ini bukan Gasi yang dulunya dekil, dan urakan. Sekarang Gasi sudah berubah menjelma menjadi seorang cowok yang. Bukan lagi
Setiap berjalan ia coba melenggang berjalan dengan langkah yang berkelas, tak terlalu cepat dan tak juga terlalu pengantin, sorot matanya tajam menatap kedepan, siap membuat semua wanita takluk dengan matanya. Tapi senyum sumringahnya langsung terpancar ketika seorang sahabat lama, menyapanya. Dua tahun di Jepang membuat dia sangat fenomenal.
“Aku enggak nyangka, kamu sudah bisa dandan sekarang” Luna tersenyum, menyinggung penampilan Dino sekarang.
“Aku juga bingung kenapa bisa ya….aku berubah kayak gini, ternyata bener kata kamu dulu, lingkungan akan merubah kamu, thanks Luna”Dino memeluk Luna, salah satu sahabatnya yang paling setia menunggu kembalinya dari jepang.
“Seekor anak musang yang buas, dekil dan kotor, akhirnya melakukan kegiatan manusia, dalam hal membersihkan diri, ternyata bunga sakura juga bisa untuk merubah penampilan………”Suara yang tidak asing untuk Dino, sindirannya yang khas dan selalu berhasil menusuk dengan tajam.
“Sapi….., masih make kata-kata sok sastrawan juga loe……pa kabar Gy…?”Dino menyambut teman satu bangkunya waktu di SMP.
“Heee….he….fine….sih, tapi gue jadi ngerasa udah mulai ngerasa aura enggak enaknya nih, ketika seekor srigala datang dan mulai bisa mengendus pastilah banyak mangsa gue yang lepas gara-gara srigala ini”bahasa penuh makna, mengalir lepas dari bibir Xegy. Sebenernya sih maksud Xegy dia takut aja kalau cewek-cewek yang selama ini milik dia harus pergi karena ada seekor srigala dari jepang merebutnya.
“Makan aja sama loe sendiri….gue enggak level men sama orang indonesia….sueerr”Dino mendongakkan kepalanya keatas berlagak angkuh.
“Anjiing…………..loe….”Xegy berlari mengejar Dino yang sudah ngibrit duluan, Luna sendiri ia Cuma bisa menatap kekonyolan dua sahabatnya dengan senyum simpulnya.
LUNA…………………..BANGUUUUNN……………BANGUUUNN……..
“Ah….ngapain sih….ganggu orang lagi mimpi aja neh…..tanggung neh lagi mimpi enak……”Luna masih belum sadar dengan tingkahnya yang tidur dikelas, dan mengigau, yang membuatnya harus meninggalkan pelajaran pertama, pelajaran fisika.
“HUUU….orang cuma tidur doank enggak boleh….”Luna mencibir gurunya, dan melangkah gontai keluar kelas.
“Kamu bilang APA……..????”teriak Bu siska…guru duper killer.
“Eehhh…ehh…..enggak bu………PIISSS”Luna langsung ngibrit keluar.
“Dasar, anak gak tahu diuntung…..sudah disuruh belajar, malah tidur”gerutu Bu Siska kesal.
“Dagang kali untung………….”Luna nongol dari jendela, meledek gurunya.

Puisi nggak jelas

Senin, 18 Oktober 2010
aq adalah pencinta yang mencinta dalam kesepian.merindu dalam hening dan berucap dalam gelisah.Dan kau adalah cinta yang aku tuju untuk dicinta.Terbungkus dengan pakaian keindahan.Sendiri menanti setia,sepi penuh arti.Karena aku bisa menyapamu dalam khayalQ adalah gelap malam yang kelam.Saat mentari beranjak ke peraduan yang bersinar terang memberi kelembutan dan cahaya pada malam.Dan terus berjalan seiring perjalanan malam,dan aku ingin seperti bintang yang bersinar terang dalam cintamu.Menemanimu sampai terlelap bersama mimpi malam.Akhirnya aku tau...
aku ada karena kau ada

Cerpen Cinta Remaja: Gita

Senin, 04 Oktober 2010


Kadang hal yang diharapkan berbenturan dengan kenyataan. Orang menganggapnya sebagai takdir. Di sitiulah perasaan bermakna, salah satunya adalah cinta. Apa yang dialami Gita memang biasa, terjadi pada manusia umumnya. Tetapi ini menjadi luar biasa, ketika ia merasa bahwa simpatinya sebagaimana pungguk merindukan bulan.
sudah dua minggu ia memendam seribu rasa yang membuat jantungnya berdebar kencang saat melihat sang pujaan hatinya.

libur sekolah

 Liburan kali ini sungguh sangat amat tak menyenangkan.Aku cuma di rumah,di rumah,dan di rumah.Karena liburan kali ini aku baru punya adik baru,jadi aku disuruh nunggunin dan njagain adikku itu.Sebel nggak tuh ?
sudah nggak di ajak kemana-mana malah di suruh diam di rumah.Walau begitu aku tetep senang karena baru punya adik.Dan yang ngasih nama adik aku itu aku ,namanya adalah "Aditya Kurniawan Syahrijal"